Kamis, 18 Juni 2015

CARA MENAKSIR BOBOT SAPI



Menaksir bobot sapi dengan rumus school dan modifikasi

Dalam penaksiran bobot badan ternak sapi, pengukuran lingkar dada dilakukan dengan cara melingkari pita ukur pada tubuh ternak tepat dibelakang kaki depan. Pita ukur harus dikencangkan sehingga pita ukur pada bagian dada terasa. Sebelum dilakukan pengukuran di atas ternak harus dalam posisi normal, kaki depan dan belakang harus sejajar satu sama lain dan kepala ternak harus menghadap kedepan.
Pada pengukuran lingkar dada pada ternak menunjukkan berat badannya, di mana semakin panjang lingkar dadanya maka semakin berat bobot badan ternak tersebut dan sebaliknya semakin pendek lingkar dada suatu ternak maka berat badan ternak tersebut ringan atau ternak tersebut kurang sehat/ kurus.
Hasil pengukuran pada sapi potong didapat Panjang Badan (PB) sapi  135 cm. dan Lingkar Dada (LD) 136 cm, sehingga dapat di hitung menggunakan rumus schrool dan modifikasi sebagai berikut:
v  Perhitungan dengan rumus schrool:
Description: http://lembahgogoniti.com/gambar/schoorl.jpg
                                      =  (136 + 22)2
                                    100
                          =  1582
                               100
                          =  249,64 Kg




v  Perhitungan dengan rumus Modifikasi :Description: http://lembahgogoniti.com/gambar/lambourne.jpg
                                 = 1362 x 135
                                       10840
                                  = 18496 x 135
                                       10840
                                  = 2496960
                                       10840
                                  = 230,34 Kg
Ø  Selisih antara perhitungan rumus schrool dengan rumus Modifikasi pada pengukuran  adalah 19,3 Kg
Selisih antara perhitungan dengan rumus schrool dengan rumus Modifikasi memiliki selisih yang cukup besar yakni 19,3 Kg, tetapi dari kedua rumus ini hasil yang mendekati dengan penimbangan yang sebenarnya adalah dengan menggunakan rumus modifikasi yakni, hasil penimbangan dengan timbangan digital 229,5 Kg dan hasil perhitungan dengan rumus modifikasi 230,34 Kg dan didapat selisih 0,84 Kg, sehingga dapat dihitung presentase kesalahan:
v  % kesalahan perhitungan rumus modifikasi dengan penimbangan sebenarnya
= (bobot hasil penimbangan- hasil perhitungan dengan rumus modifikasi)   X 100 %
                                                bobot hasil penimbangan
=    0,84    x 100%
     229,5
      =  0,366 %
Ø  Jadi % kesalahan perhitungan rumus modifikasi dengan penimbangan sebenarnya pada praktik kami adalah sebesar 0.366 %

2 komentar:

  1. Rumus untuk penafsiran berat badan nya sudah cukup bagus tapi bisa ditambah lagi dengan rumus penafsiran lain agar lebih lengkap ..

    BalasHapus
  2. oke terima kasih mbak atas masukannya

    BalasHapus